Dalam kategori pertama, e-commerce
berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional
berbasis mail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce
memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya :
Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet
Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet
Menciptakan saluran distribusi baru
yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia
Memberikan penghematan signifikan
dalam hal biaya pengirima informasi dan produk terdigitalisasi (contoh
:perangkat lunak dan musik)
Menekan waktu siklus dan tugas-tugas
administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pemesanan
hingga pengiriman produk
Layanan pelanggan yang lebih
responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa
mendapatkan informasi lebih rinci dan
merespon cepat secara online
Memfasilitasi mass customization
yang telah diterapkan padaØ sejumlah produk seperti
kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk
lainnya.
Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising
Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistemØ pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat
Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising
Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistemØ pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat
Menghadirkan pasar maya/virtual
(markespace) sebagai komplemen pasa tradisional (marketplace)
Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik pekerjaan, karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping, bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based workers, mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation), mampu dan berani bereksperimen dengan produk, jasa maupun proses baru, dan mampu mengelola perubahan secara strategik.
Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakterisik pekerjaan, karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping, bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based workers, mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation), mampu dan berani bereksperimen dengan produk, jasa maupun proses baru, dan mampu mengelola perubahan secara strategik.
Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi,
e-commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di
markespace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara
organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini anatar lain meliputi peralihan
dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang
lebih customized, integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi,
keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia). Hal ini difasilitasi dengan
sistem ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis internet berupa perangkat
lunak khusus seperti SAP R/3, microsoft enterprise, DCOM, dan lain-lain.
Posting Komentar